Resensi Novel SURAT KECIL UNTUK TUHAN

- Judul                   : Surat Kecil  Untuk Tuhan
- Pengarang         : Agnes Davonar
-Angkatan            :
- Penerbit              : Inandra Publisher
- Tahun terbit      : Agustus 2008
- Kota terbit          : Jakarta
- Edisi                     : ke-13
- Tebal buku         : 228 halaman
- Ukuran buku     : 19 x 13 x 1.5cm
- Nomor buku       : 978 – 979 – 18346 – 3 - 6
- Harga buku        : Rp. 38.800
- Penokohan         :
·         Keke                            : Gadis cilik berusia 13 tahun yang pintar , sabar, pantang menyerah dan tabah menghadapi ujian hidup yang berat.
·         Ayah Joddy    : Sosok ayah yang sabar dan bijaksana
·         Andi                            : Seorang pemuda yang pandai dan setia
- Setting Tempat :      
·         Rumah Keke
·         Sekolah
·          Rumah Sakit
- Sudut Pandang : Orang Pertama
- Amanat               :
Bersyukurlah kamu atas apa yang telah Allah S.W.T berikan dan Janganlah kamu
menjadi orang yang putus asa dalam meraih kesuksesan walaupun ribuan aral
merintang .
- Sinopsis                :
Gita Sesa Wanda Cantika atau yang akrab dipanggil Keke adalah gadis cilik berusia 13 tahun yang pintar dan aktif mengikuti segala kegiatan di sekolah , Keke tinggal bersama Ayahnya yaitu pak Joddy Tri Aprianto yang bijaksana dan sabar serta kedua kakaknya yang setia. Awalnya ia hidup bahagia bersama keluarganya, meski sempat merasa sedih karena perceraian kedua orang tuanya. Hingga suatu hari, Keke mengalami sakit mata yang ternyata bukan sakit mata biasa, bukan pula sinus, tetapi itu adalah kanker ganas, kanker jaringan lunak. Keke didampingi ayah tercinta dan kedua kakaknya melakukan pengobatan, dari pengobatan alternatif, operasi, sampai kemoterapi sudah dilakukannya.. Toh akhirnya Tuhan lebih sayang kepada Keke, tanggal 25 Desember 2006 Keke menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 11 malam.
Novel Surat Kecil Untuk Tuhan ini menceritakan secara lengkap perjalanan dan perjuangan hidup Gita Sesa Wanda Cantika yang sabar dan pantang menyerah melawan penyakit kanker jaringan lunak pertama kali di Indonesia . Terlebih cara penulis menyampaikan kisah Gitta tersebut dengan jelas menggambarkan setiap kisah-kisah Gitta yang penuh misteri, dari kebahagian, kesedihan, senyuman dan air mata. Hal itu membuat para pembaca akan dengan mudah mengerti hingga larut dalam cerita seperti benar-benar telah mengenal Gitta yang tangguh dengan begitu dekat . Hanya saja di antaranya kata-kata penulis dalam novel kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.
Buku ini cocok dibaca oleh semua umur karena banyak pelajaran dan keteladanan yang dapat kita ambil dari novel ini . Manfaat setelah membaca buku ini adalah kita menjadi sadar bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman.

Comments (0)